Jokowi Ke Grand Indonesia

Jokowi Ke Grand Indonesia

Menjadi Gubernur DKI Jakarta

Setelah sukses menjadi Walikota Solo, Jokowi melanjutkan karir politiknya dengan mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta. Awalnya Jokowi ragu untuk mengikuti pemilihan Gubernur, tetapi ia diyakinkan oleh pemimpin Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) yaitu Megawati Soekarnoputri.

Pada saat itu, Jokowi membutuhkan 9 kursi lagi untuk menjadi calon Gubernur DKI Jakarta sehingga pemimpin Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) melakukan lobi politik dengan partai PDI-P. Setelah melakukan lobi politik maka partai Gerindra memberikan calon wakil Gubernur DKI Jakarta yaitu Basuki Tjahaja Purnama.

Pada saat itu, lebih tepatnya tahun 2012 Pasangan Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama merupakan pasangan yang tidak diunggulkan. Hal itu dikarenakan mereka harus berhadapan dengan calon petahana yaitu Fauzi Bowo dan Nachrowi Ramli.

Namun, pada akhirnya pasangan Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama berhasil mengalahkan pasangan Fauzi Bowo dan Nachrowi Ramli dan menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta.

Adapun beberapa kebijakan yang dilakukan oleh Jokowi saat memimpin Jakarta, seperti kampung deret, Kartu Jakarta Sehat (KJS), Kartu Jakarta Pintar (KJP).

Menjadi Presiden Republik Indonesia

Setelah beberapa tahun menjadi Gubernur DKI Jakarta, Jokowi dipercaya oleh partainya untuk melanjutkan karir politiknya menjadi calon Presiden Republik Indonesia. Tahun 2014 merupakan tahun terjadinya Pemilihan Umum (Pemilu) Presiden Republik Indonesia. Pada tahun itu Jokowi dan Jusuf Kalla menjadi calon Presiden dan calon Wakil Presiden untuk pemilu 2014.

Setelah proses perhitungan suara sudah selesai dilakukan maka dinyatakan bahwa pasangan Jokowi mendapatkan suara sebanyak 53,15%. Adapun beberapa kebijakan yang dibuat oleh Joko Widodo saat menjadi Presiden, seperti Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP), dan lain-lain.

Pada pemilu umum berikutnya, Jokowi mencalonkan diri sebagai petahana dengan pasangan yang berbeda, yaitu KH. Ma’ruf Amin. Pada pemilihan ini, Joko Widodo bertanding dengan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno dan pasangan Joko Widodo berhasil memenangkan pemilu ini dengan mendapatkan perolehan suara sebesar 55,50%.

Jokowi Pernah Menjadi Pengusaha Mebel

Setelah lulus dari perguruan tinggi, Jokowi bekerja di sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yaitu PT Kertas Kraft Aceh serta diberikan tugas di area Hutan Pinus Merkusii di Dataran Tinggi Gayo, Aceh Tengah. Namun, Jokowi bekerja di PT Kertas Kraft Aceh tidak begitu lama dan mengambil keputusan untuk kembali lagi ke kampung halamannya.

Sesampainya di kampung halaman, Jokowi mempunyai keinginan atau tekad untuk melakukan bisnis di bidang perkayuan. Bisnis di bidang kayu ini dimulai dari perusahaan pamannya, yang bernama CV Roda Jati.

Hingga pada tahun 1988, ia memberanikan diri untuk membuat bisnis di bidang kayu milik sendiri. Nama usaha yang diberikan Jokowi untuk usaha kayunya adalah CV Rakabu, nama itu diambil dari anak pertamanya yang bernama Gibran Rakabuming Raka.

Jokowi memulai usahanya dengan modal hutang. Untuk mendapatkan modal usahanya, Jokowi menjaminkan sertifikat tanah milik orang tuanya kepada Bank supaya memperoleh pinjaman dari Bank.

Pilihan dan keputusan yang diambil oleh Jokowi bisa dikatakan cukup berani karena jika usaha kayunya gagal maka sertifikat itu tidak bisa dikembalikan. Namun, karena kegigihan, kerja keras, dan rasa optimis yang dimiliki oleh Jokowi membuat usahanya berhasil dibangun dan bertahan hingga saat ini.

Setelah mendapatkan modal usaha, Jokowi memulai bisnis mebelnya dengan menyewa sebuah tempat yang cukup sederhana, yaitu sebuah tempat yang terbuat dari anyaman bambu. Saat baru-baru memulai bisnisnya, Jokowi dibantu dengan tiga orang tenaga mengolah kayu, membuat konstruksi hingga mengecat mebel.

Tekad kuat yang dimiliki oleh Jokowi membuat ia bekerja lebih giat dan bekerja dari pagi hingga pagi. Dengan kata lain, waktu yang dihabiskan Jokowi dalam bekerja melebihi jam-jam kerja pada umumnya.

Terkadang, ia sampai tidur di pabrik hanya untuk menyelesaikan pekerjaannya. Dengan kerja kerasnya itu maka mebel Jokowi mulai memperlihatkan hasil yang cukup maju atau ada kemajuan dalam bisnis mebelnya. Kemajuan yang terjadi pada bisnis mebel Jokowi terjadi setelah tiga tahun berjuang dan bekerja keras mengembangkan bisnis mebel ini.

Ketika awal-awal memulai karir sebagai eksportir mebel, Jokowi sudah mulai aktif mengikuti pameran-pameran mebel yang diselenggarakan mulai dari Singapura, Timur Tengah, Eropa, hingga ke Amerika. Pameran pertama kali yang diikuti oleh Jokowi merupakan pameran yang diselenggarakan di Jakarta.

Pengalaman Jokowi dalam karir politik bisa dikatakan berbeda jauh dengan karirnya dalam dunia bisnis mebel. Jokowi sudah memiliki pengalaman dalam bisnis mebel selama 23 tahun. Sedangkan dalam dunia politik, Jokowi bisa dikatakan belum mempunyai banyak pengalaman.

Awal karir politik Jokowi dimulai pada tahun 1998 dengan mengikuti dunia politik praktis dan partai yang dipilihnya adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) yang dipimpin oleh Megawati Soekarnoputri. Partai ini menjadi kendaraan politik Jokowi, mulai dari menjadi Walikota Solo hingga menjadi Presiden Republik Indonesia.

Menjadi Presiden Republik Indonesia

Setelah beberapa tahun menjadi Gubernur DKI Jakarta, Jokowi dipercaya oleh partainya untuk melanjutkan karir politiknya menjadi calon Presiden Republik Indonesia. Tahun 2014 merupakan tahun terjadinya Pemilihan Umum (Pemilu) Presiden Republik Indonesia. Pada tahun itu Jokowi dan Jusuf Kalla menjadi calon Presiden dan calon Wakil Presiden untuk pemilu 2014.

Setelah proses perhitungan suara sudah selesai dilakukan maka dinyatakan bahwa pasangan Jokowi mendapatkan suara sebanyak 53,15%. Adapun beberapa kebijakan yang dibuat oleh Joko Widodo saat menjadi Presiden, seperti Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP), dan lain-lain.

Pada pemilu umum berikutnya, Jokowi mencalonkan diri sebagai petahana dengan pasangan yang berbeda, yaitu KH. Ma’ruf Amin. Pada pemilihan ini, Joko Widodo bertanding dengan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno dan pasangan Joko Widodo berhasil memenangkan pemilu ini dengan mendapatkan perolehan suara sebesar 55,50%.

Penghargaan dan Fakta Unik Jokowi

Kemampuan sosialisasi yang dimiliki oleh Jokowi dalam mendapatkan dukungan-dukungan kepada masyarakat membuat ia mendapatkan penghargaan sebagai Marketer of The Year 2012 yang diadakan oleh Markplus Conference 2013, Marketing: Info Innovation and Technology.

Seperti yang sudah diketahui oleh banyak orang bahwa nama asli Jokowi adalah Joko Widodo. Namun, sudah tahukah kalian awal mula sebutan Jokowi diberikan kepada Joko Widodo?

Saat menjadi pengusaha ekspor mebel, Joko Widodo memiliki klien atau pelanggan yang suka membeli mebelnya yang bernama Michl Romaknan asal Perancis.

Singkat cerita, pelanggan asal Perancis ini sulit membedakan nama Joko Widodo dengan nama Joko-Joko yang berprofesi sama yaitu sebagai eksportir mebel.

Michl mencari cara untuk membedakan nama Joko Widodo dengan Joko-Joko lainnya dan Michl memberikan nama “Jokowi” supaya dapat membedakan dengan nama Joko-Joko lainnya.

Sampai saat ini, nama Jokowi lebih dikenal oleh masyarakat daripada nama Joko Widodo. Hal itu dikarenakan nama Jokowi mempunyai keunikan tersendiri dan lebih mudah untuk didengar dan diingat oleh banyak orang.

Dari Jokowi Hingga Pandemi

Jokowi selalu berusaha untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada adik-adiknya sehingga ia menjadi panutan bagi tiga orang adik perempuannya. Rasa aman dan nyaman itu ditunjukkan dengan cara bersikap baik serta pelindung bagi adik-adiknya.

Bukan hanya itu, Joko Widodo atau Jokowi juga sangat senang membantu ibunya untuk merawat dan menjaga adik-adiknya, seperti mengantar mereka ke sekolah, membantu menyelesaikan pekerjaan rumah, dan lain-lain.

Bisnis mebel yang dimiliki oleh Jokowi bisa dikatakan merupakan bisnis yang tidak diperoleh dengan mudah dan membutuhkan kerja keras untuk membangun bisnisnya menjadi lebih maju.

Jatuh bangun dalam membangun bisnis ini sudah biasa dilewati. Bisa dikatakan bahwa kunci untuk mengembangkan sebuah bisnis ke arah yang lebih maju dibutuhkan keberanian dan semangat untuk bangkit kembali kembali ketika harus jatuh berkali-kali.

Jokowi memulai karir politiknya pada tahun 1998 dan memilih PDI-P menjadi kendaraan politiknya. Sehingga pada tahun 2005-2010 ia berhasil menjadi Walikota Solo, lalu melanjutkan karir politiknya menjadi Gubernur DKI Jakarta pada tahun 2012 dan pada tahun 2014 sampai saat ini menjadi Presiden Republik Indonesia.

Saya Sujiatmi, Ibunda Jokowi

Buku ini adalah sebuah sketsa tentang perempuan yang menemani Jokowi, saat ia masih berupa janin dalam kandungan hingga kini duduk sebagai gubernur DKI Jakarta. Nilai-nilai kesederhanaan, sifat jujur dan tidak serakah yang dihadapinya, semoga dapat menginspirasi lebih banyak lagi keluarga di Indonesia sehingga kelak akan muncul pemimpin-pemimpin baru yang jujur dan dapat dibanggakan.

Jokowi dari Bantaran Kalianyar ke Istana

Buku ini menyajikan informasi empiris dan analisis terkait latar belakang dan perjuangan keluarga, serta masa perkembangan Jokowi sebagai anak-anak sampai menjelang masuk perguruan tinggi. Lebih dari sekadar cerita tentang Jokowi, analisis dalam buku ini diletakkan dalam kerangka perjuangan keluarga biasa Jawa dalam mobilitas vertikal di arena sosial, ekonomi, dan politik, di tengah struktur sosial yang elitis dan hierarkis.

Baca juga artikel terkait “Biografi Joko Widodo” :

Biografi Joko Widodo – Joko Widodo atau biasa kita kenal dengan Jokowi merupakan salah satu Presiden Indonesia. Presiden Joko Widodo menjadi Presiden Indonesia yang ketujuh. Presiden Indonesia yang ketujuh ini namanya sudah banyak dikenal oleh masyarakat Indonesia.

Namun, tidak semua orang tahu tentang biografi dari Presiden Indonesia yang ketujuh ini. Sudah tahukah kalian bahwa Presiden Jokowi merupakan pengusaha mebel yang berasal dari Solo? Bagaimana perjalanan karir politik Jokowi? Simak ulasan tentang Joko Widodo atau Jokowi mulai dari masa kecil hingga prestasi dan fakta unik yang pernah disematkan kepada Jokowi.

Menjadi Gubernur DKI Jakarta

Setelah sukses menjadi Walikota Solo, Jokowi melanjutkan karir politiknya dengan mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta. Awalnya Jokowi ragu untuk mengikuti pemilihan Gubernur, tetapi ia diyakinkan oleh pemimpin Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) yaitu Megawati Soekarnoputri.

Pada saat itu, Jokowi membutuhkan 9 kursi lagi untuk menjadi calon Gubernur DKI Jakarta sehingga pemimpin Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) melakukan lobi politik dengan partai PDI-P. Setelah melakukan lobi politik maka partai Gerindra memberikan calon wakil Gubernur DKI Jakarta yaitu Basuki Tjahaja Purnama.

Pada saat itu, lebih tepatnya tahun 2012 Pasangan Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama merupakan pasangan yang tidak diunggulkan. Hal itu dikarenakan mereka harus berhadapan dengan calon petahana yaitu Fauzi Bowo dan Nachrowi Ramli.

Namun, pada akhirnya pasangan Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama berhasil mengalahkan pasangan Fauzi Bowo dan Nachrowi Ramli dan menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta.

Adapun beberapa kebijakan yang dilakukan oleh Jokowi saat memimpin Jakarta, seperti kampung deret, Kartu Jakarta Sehat (KJS), Kartu Jakarta Pintar (KJP).

Menjadi Gubernur DKI Jakarta

Setelah sukses menjadi Walikota Solo, Jokowi melanjutkan karir politiknya dengan mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta. Awalnya Jokowi ragu untuk mengikuti pemilihan Gubernur, tetapi ia diyakinkan oleh pemimpin Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) yaitu Megawati Soekarnoputri.

Pada saat itu, Jokowi membutuhkan 9 kursi lagi untuk menjadi calon Gubernur DKI Jakarta sehingga pemimpin Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) melakukan lobi politik dengan partai PDI-P. Setelah melakukan lobi politik maka partai Gerindra memberikan calon wakil Gubernur DKI Jakarta yaitu Basuki Tjahaja Purnama.

Pada saat itu, lebih tepatnya tahun 2012 Pasangan Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama merupakan pasangan yang tidak diunggulkan. Hal itu dikarenakan mereka harus berhadapan dengan calon petahana yaitu Fauzi Bowo dan Nachrowi Ramli.

Namun, pada akhirnya pasangan Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama berhasil mengalahkan pasangan Fauzi Bowo dan Nachrowi Ramli dan menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta.

Adapun beberapa kebijakan yang dilakukan oleh Jokowi saat memimpin Jakarta, seperti kampung deret, Kartu Jakarta Sehat (KJS), Kartu Jakarta Pintar (KJP).

Jokowi Pernah Menjadi Pengusaha Mebel

Setelah lulus dari perguruan tinggi, Jokowi bekerja di sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yaitu PT Kertas Kraft Aceh serta diberikan tugas di area Hutan Pinus Merkusii di Dataran Tinggi Gayo, Aceh Tengah. Namun, Jokowi bekerja di PT Kertas Kraft Aceh tidak begitu lama dan mengambil keputusan untuk kembali lagi ke kampung halamannya.

Sesampainya di kampung halaman, Jokowi mempunyai keinginan atau tekad untuk melakukan bisnis di bidang perkayuan. Bisnis di bidang kayu ini dimulai dari perusahaan pamannya, yang bernama CV Roda Jati.

Hingga pada tahun 1988, ia memberanikan diri untuk membuat bisnis di bidang kayu milik sendiri. Nama usaha yang diberikan Jokowi untuk usaha kayunya adalah CV Rakabu, nama itu diambil dari anak pertamanya yang bernama Gibran Rakabuming Raka.

Jokowi memulai usahanya dengan modal hutang. Untuk mendapatkan modal usahanya, Jokowi menjaminkan sertifikat tanah milik orang tuanya kepada Bank supaya memperoleh pinjaman dari Bank.

Pilihan dan keputusan yang diambil oleh Jokowi bisa dikatakan cukup berani karena jika usaha kayunya gagal maka sertifikat itu tidak bisa dikembalikan. Namun, karena kegigihan, kerja keras, dan rasa optimis yang dimiliki oleh Jokowi membuat usahanya berhasil dibangun dan bertahan hingga saat ini.

Setelah mendapatkan modal usaha, Jokowi memulai bisnis mebelnya dengan menyewa sebuah tempat yang cukup sederhana, yaitu sebuah tempat yang terbuat dari anyaman bambu. Saat baru-baru memulai bisnisnya, Jokowi dibantu dengan tiga orang tenaga mengolah kayu, membuat konstruksi hingga mengecat mebel.

Tekad kuat yang dimiliki oleh Jokowi membuat ia bekerja lebih giat dan bekerja dari pagi hingga pagi. Dengan kata lain, waktu yang dihabiskan Jokowi dalam bekerja melebihi jam-jam kerja pada umumnya.

Terkadang, ia sampai tidur di pabrik hanya untuk menyelesaikan pekerjaannya. Dengan kerja kerasnya itu maka mebel Jokowi mulai memperlihatkan hasil yang cukup maju atau ada kemajuan dalam bisnis mebelnya. Kemajuan yang terjadi pada bisnis mebel Jokowi terjadi setelah tiga tahun berjuang dan bekerja keras mengembangkan bisnis mebel ini.

Ketika awal-awal memulai karir sebagai eksportir mebel, Jokowi sudah mulai aktif mengikuti pameran-pameran mebel yang diselenggarakan mulai dari Singapura, Timur Tengah, Eropa, hingga ke Amerika. Pameran pertama kali yang diikuti oleh Jokowi merupakan pameran yang diselenggarakan di Jakarta.

Pengalaman Jokowi dalam karir politik bisa dikatakan berbeda jauh dengan karirnya dalam dunia bisnis mebel. Jokowi sudah memiliki pengalaman dalam bisnis mebel selama 23 tahun. Sedangkan dalam dunia politik, Jokowi bisa dikatakan belum mempunyai banyak pengalaman.

Awal karir politik Jokowi dimulai pada tahun 1998 dengan mengikuti dunia politik praktis dan partai yang dipilihnya adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) yang dipimpin oleh Megawati Soekarnoputri. Partai ini menjadi kendaraan politik Jokowi, mulai dari menjadi Walikota Solo hingga menjadi Presiden Republik Indonesia.

Penghargaan dan Fakta Unik Jokowi

Kemampuan sosialisasi yang dimiliki oleh Jokowi dalam mendapatkan dukungan-dukungan kepada masyarakat membuat ia mendapatkan penghargaan sebagai Marketer of The Year 2012 yang diadakan oleh Markplus Conference 2013, Marketing: Info Innovation and Technology.

Seperti yang sudah diketahui oleh banyak orang bahwa nama asli Jokowi adalah Joko Widodo. Namun, sudah tahukah kalian awal mula sebutan Jokowi diberikan kepada Joko Widodo?

Saat menjadi pengusaha ekspor mebel, Joko Widodo memiliki klien atau pelanggan yang suka membeli mebelnya yang bernama Michl Romaknan asal Perancis.

Singkat cerita, pelanggan asal Perancis ini sulit membedakan nama Joko Widodo dengan nama Joko-Joko yang berprofesi sama yaitu sebagai eksportir mebel.

Michl mencari cara untuk membedakan nama Joko Widodo dengan Joko-Joko lainnya dan Michl memberikan nama “Jokowi” supaya dapat membedakan dengan nama Joko-Joko lainnya.

Sampai saat ini, nama Jokowi lebih dikenal oleh masyarakat daripada nama Joko Widodo. Hal itu dikarenakan nama Jokowi mempunyai keunikan tersendiri dan lebih mudah untuk didengar dan diingat oleh banyak orang.

Dari Jokowi Hingga Pandemi

Jokowi selalu berusaha untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada adik-adiknya sehingga ia menjadi panutan bagi tiga orang adik perempuannya. Rasa aman dan nyaman itu ditunjukkan dengan cara bersikap baik serta pelindung bagi adik-adiknya.

Bukan hanya itu, Joko Widodo atau Jokowi juga sangat senang membantu ibunya untuk merawat dan menjaga adik-adiknya, seperti mengantar mereka ke sekolah, membantu menyelesaikan pekerjaan rumah, dan lain-lain.

Bisnis mebel yang dimiliki oleh Jokowi bisa dikatakan merupakan bisnis yang tidak diperoleh dengan mudah dan membutuhkan kerja keras untuk membangun bisnisnya menjadi lebih maju.

Jatuh bangun dalam membangun bisnis ini sudah biasa dilewati. Bisa dikatakan bahwa kunci untuk mengembangkan sebuah bisnis ke arah yang lebih maju dibutuhkan keberanian dan semangat untuk bangkit kembali kembali ketika harus jatuh berkali-kali.

Jokowi memulai karir politiknya pada tahun 1998 dan memilih PDI-P menjadi kendaraan politiknya. Sehingga pada tahun 2005-2010 ia berhasil menjadi Walikota Solo, lalu melanjutkan karir politiknya menjadi Gubernur DKI Jakarta pada tahun 2012 dan pada tahun 2014 sampai saat ini menjadi Presiden Republik Indonesia.

Saya Sujiatmi, Ibunda Jokowi

Buku ini adalah sebuah sketsa tentang perempuan yang menemani Jokowi, saat ia masih berupa janin dalam kandungan hingga kini duduk sebagai gubernur DKI Jakarta. Nilai-nilai kesederhanaan, sifat jujur dan tidak serakah yang dihadapinya, semoga dapat menginspirasi lebih banyak lagi keluarga di Indonesia sehingga kelak akan muncul pemimpin-pemimpin baru yang jujur dan dapat dibanggakan.

Jokowi dari Bantaran Kalianyar ke Istana

Buku ini menyajikan informasi empiris dan analisis terkait latar belakang dan perjuangan keluarga, serta masa perkembangan Jokowi sebagai anak-anak sampai menjelang masuk perguruan tinggi. Lebih dari sekadar cerita tentang Jokowi, analisis dalam buku ini diletakkan dalam kerangka perjuangan keluarga biasa Jawa dalam mobilitas vertikal di arena sosial, ekonomi, dan politik, di tengah struktur sosial yang elitis dan hierarkis.

Baca juga artikel terkait “Biografi Joko Widodo” :

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dilaporkan akan melakukan kunjungan kenegaraan ke Jepang. Rencana kunjungan ini akan dilaksanakan pada 16-18 Desember 2023 mendatang.

Juru Bicara Kemlu RI Lalu Muhamad Iqbal mengatakan setidaknya ada tiga kegiatan utama yang akan dihadiri Jokowi selama di Jepang. Pada 16 Desember, Jokowi akan melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida.

"Dalam pertemuan bilateral ada beberapa isu yang akan dibahas, antara lain mengenai pembangunan MRT Jakarta jalur timur dan barat. Kemudian dukungan bagi transisi energi dan pengembangan infrastruktur hijau," kata Lalu di Kementerian Luar Negeri, Selasa (12/12/2023).

"Kemudian bicara peningkatan pengiriman tenaga kerja terampil Indonesia dan terakhir dukungan Jepang bagi pembangunan IKN (Ibu Kota Negara)," ujarnya.

Pada 17 Desember, Jokowi akan menghadiri KTT ASEAN-Jepang yang diselenggarakan dalam 50 tahun kemitraan ASEAN Jepang. Di sana Jokowi akan menjadi co-chair bersama dengan PM Kishida.

Lalu pada hari terakhir 18 Desember, Jokowi dijadwalkan akan menghadiri Asia Zero Emission Community (AZEC). Di sela-sela itu, Lalu menyebut akan ada peresmian KBRI Tokyo yang baru.

Saksikan video di bawah ini:

KOMPAS.com - Grand Indonesia merupakan salah satu pusat perbelanjaan atau mall terbesar di Jakarta. Lokasinya ada di Jalan MH Thamrin, Menteng, Jakarta Pusat, berdekatan dengan mal Plaza Indonesia.

Grand Indonesia dengan konsep Family Friendly Lifestyle Mall ini menyediakan kebutuhan keluarga dalam satu tempat. Di mal ini terdapat banyak tenant dan F&B dari brand yang ternama.

Untuk menuju ke sana bisa dilalui dengan menggunakan transportasi umum seperti KRL Commuter Line, Transjakarta, dan Mass Rapid Transit (MRT). Berikut caranya: