Tuan Rumah Piala Dunia 2030 Dan 2034
Bidding Tuan Rumah Piala Dunia 2034, Menpora Dito: Positioning Indonesia Minimal Jadi Co-Host
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menginginkan Indonesia bisa menjadi co-host Piala Dunia FIFA edisi 2034. Hal ini disampaikan Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo menjawab pertanyaan wartawan terkait bidding Tuan Rumah Piala Dunia 2034.
Jakarta: Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menginginkan Indonesia bisa menjadi co-host Piala Dunia FIFA edisi 2034. Hal ini disampaikan Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo menjawab pertanyaan wartawan terkait bidding Tuan Rumah Piala Dunia 2034.
"Kami lagi mengikuti perkembangannya. Memang positioning Indonesia itu yang Bapak Presiden inginkan, kita minimal bisa menjadi co-host," ujar Menpora Dito seusai konferensi pers peluncuran "Kemenpora x Saykoji Rap Challenge" di Graha Kemenpora, Selasa (17/10) siang.
Indonesia, sambung Menpora Dito, sudah menyampaikan keinginan tersebut kepada negara-negara sahabat yang berminat mengajukan diri sebagai tuan rumah Piala Dunia 2034. Negara-negara tersebut yaitu Australia dan juga Arab Saudi.
"Kami sudah sampaikan kita ingin sebagai co-host. Dan ini saya akan terbang ke Arab Saudi mendampingi Pak Presiden. Salah satu topik yang akan dibicarakan putra mahkota Arab Saudi ke Pak Presiden," urai Menpora.
"Nanti akan kami update. Untuk komunikasi dengan Australia juga sudah berjalan. Komunikasi bersama negara-negara ASEAN pun berjalan. Intinya posisi Indonesia kita ingin sebagai co-host," tegas Menpora Dito.
Diketahui, federasi sepak bola dunia FIFA memberikan kesempatan kepada negara-negara di wilayah Asia dan Oseania untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2034. Di antara negara-negara yang tertarik untuk menjadi tuan rumah yaitu Arab Saudi dan juga Australia. (luk)
RABAT, 10 Disember- Selepas berdekad mencuba, impian Maghribi untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2030 akhirnya tertunai selepas diumumkan sebagai tuan rumah bersama Sepanyol dan Portugal.
Negara Afrika Utara itu berharap acara terbesar bola sepak dunia tersebut bakal melonjakkan imej antarabangsa dan ekonominya.
Sebelum ini, Maghribi telah melakukan lima bidaan untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia termasuk pada 2026 dan paling hampir adalah pada 2010.
Namun, Maghribi dikecewakan oleh Afrika Selatan.
"Ini adalah peluang terbaik untuk mempercepatkan pertumbuhan ekonomi Maghribi, mencipta pekerjaan, dan meningkatkan sektor pelancongan," kata Fouzi Lekjaa, Ketua Jawatankuasa Piala Dunia 2030 Maghribi.
Susulan itu, Kerajaan Maghribi telah mengumumkan pelan besar-besaran untuk memodenkan infrastruktur di enam bandar tuan rumah: Rabat, Casablanca, Fes, Tangier, Marrakesh, dan Agadir.
Projek tersebut termasuk memperbesar lapangan terbang, jalan raya, rangkaian pengangkutan, serta meningkatkan perkhidmatan hotel dan komersial.
Enam stadium di bandar-bandar tersebut sedang menjalani kerja-kerja penambahbaikan, manakala stadium baharu berkapasiti 115,000 tempat duduk berhampiran Casablanca, dengan kos 480 juta euro (RM2.57 bilion), akan dibina untuk perlawanan akhir.
Menurut ahli sosiologi Abderrahim Bourquia, penambahbaikan infrastruktur ini bukan sahaja membawa manfaat ekonomi, tetapi juga memberikan keyakinan global kepada Maghribi.
Minat Maghribi terhadap bola sepak antarabangsa bermula selepas kejayaan mereka di Piala Dunia 1986, apabila menjadi negara Afrika dan Arab pertama mara ke pusingan kalah mati. Kejayaan itu mencetuskan idea menggunakan bola sepak sebagai platform untuk meningkatkan reputasi negara.
Maghribi turut menggunakan bola sepak untuk mengeratkan hubungan diplomatik, terutamanya di Afrika. Sejak 2017, negara itu telah menandatangani kira-kira 44 perjanjian kerjasama dengan Persekutuan Bola Sepak Afrika.
Kejayaan pasukan berkenaan ke separuh akhir Piala Dunia 2022 meningkatkan harapan untuk membangunkan lebih ramai pemain berbakat. Namun, dengan populasi 38 juta, negara ini hanya mempunyai 90,000 pemain berdaftar.
Persekutuan Bola Sepak Maghribi bekerjasama dengan Kumpulan OCP, pengeluar fosfat milik kerajaan, untuk membiayai pusat latihan baharu. Pelaburan ini bertujuan melahirkan generasi baharu yang mampu mengikut jejak langkah bintang seperti Achraf Hakimi dari Paris Saint-Germain.
Terdahulu, Persekutuan Bolasepak Dunia (FIFA) pada Ahad membuat pengumuman mengejut setahun lebih awal berbanding dirancang, apabila memilih Maghribi, Portugal dan Sepanyol sebagai penganjur kejohanan pada 2030. FIFA turut mengumumkan Uruguay, Argentina dan Paraguay juga akan menjadi tuan rumah satu perlawanan bagi meraikan ulang tahun ke-100 kejohanan. -REUTERS
Jenewa (ANTARA) - Kongres Luar Biasa FIFA (Extraordinary FIFA Congress) pada Rabu (11/12) mengumumkan Maroko, Portugal, dan Spanyol sebagai tuan rumah Piala Dunia 2030, serta Arab Saudi sebagai tuan rumah Piala Dunia 2034.
Pertemuan virtual yang dihadiri oleh seluruh 211 Asosiasi Anggota FIFA tersebut juga mengumumkan bahwa tiga pertandingan dalam edisi 2030 akan digelar di Argentina, Paraguay, dan Uruguay, dengan satu pertandingan untuk masing-masing negara, untuk merayakan seratus tahun penyelenggaraan Piala Dunia.
"Penunjukan tuan rumah Piala Dunia FIFA edisi 2030 dan 2034 ini mengakhiri proses bidding cermat yang dimulai pada Oktober 2023 setelah pengajuan yang disepakati secara penuh yang dilakukan oleh Dewan FIFA dan didukung oleh semua konfederasi, dengan tujuan untuk menciptakan keselarasan dan rotasi antarkonfederasi terkait siklus tuan rumah turnamen," kata FIFA.
"Di dunia yang terpecah saat ini, di mana tampaknya tidak ada lagi yang bisa sepakat mengenai apa pun, mampu menyepakati sesuatu seperti itu jelas merupakan pesan persatuan dan kepositifan yang luar biasa. Dan kita membutuhkan pesan-pesan seperti ini di era ini," kata Presiden FIFA Gianni Infantino.
Kongres Luar Biasa FIFA juga menyetujui prinsip-prinsip anggaran untuk Piala Dunia Antarklub 2025 guna menginvestasikan kembali seluruh pendapatan yang dihasilkan untuk sepak bola di level klub.
Penerjemah: XinhuaEditor: Alviansyah Pasaribu Copyright © ANTARA 2024
FEDERASI Sepakbola Dunia (FIFA) resmi mengumumkan tuan rumah Piala Dunia 2030 dan 2034 dalam Kongres Luar Biasa (KLB) yang dilakukan secara online pada Rabu, 11 Desember 2024. Hasilnya, Piala Dunia 2030 dilaksanakan di tiga benua berbeda yang melibatkan enam negara, yakni Maroko (Afrika), Portugal (Eropa), Spanyol (Eropa), Argentina (Amerika Selatan), Uruguay (Amerika Selatan) dan Paraguay (Amerika Selatan).
Tuan rumah utama pada Piala Dunia 2030 sejatinya Maroko, Spanyol dan Portugal. Mereka terpilih sebagai tuan rumah selain karena fasilitas mumpuni, Jarak geografis di antaranya ketiganya terjangkau, mengingat sangat berdekatan satu sama lain.
(Timnas Spanyol tuan rumah Piala Dunia 2030. (Foto: X/@sefutbol)
Bagaimana dengan Argentina, Uruguay dan Paraguay? Mereka hanya akan menjadi tuan rumah di satu pertandingan. Argentina, Uruguay dan Paraguay ditunjuk sebagai tuan rumah satu pertandingan Piala Dunia 2030 (tepatnya di laga pertama fase grup) untuk memperingati 100 tahun penyelenggaraan Piala Dunia.
Sekadar diketahui, Piala Dunia pertama kali digelar pada 1930. Saat itu, Uruguay terpilih sebagai tuan rumah dan juga keluar sebagai juara setelah menang 4-2 atas Argentina.
Meski hanya menggelar satu pertandingan, wakil-wakil Amerika Selatan dilarang FIFA untuk mengajukan bidding tuan rumah Piala Dunia 2034. Sebab, FIFA melakukan rolling setelah Piala Dunia 2022 digelar di Qatar (Asia) dan 2026 di Amerika Serikat, Kanada dan Meksiko (CONCACAF), Piala Dunia 2034 hanya akan dilangsungkan di Asia atau Oseania.
Sampai akhir batas pendaftaran, hanya Arab Saudi yang maju sebagai tuan rumah Piala Dunia 2034. Alhasil, negara kaya raya itu terpilih sebagai tuan rumah Piala Dunia 2034.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Arab Saudi mesti berbenah jelang menjadi tuan rumah Piala Dunia 10 tahun mendatang. Tak hanya membangun fasilitas seperti stadion kelas dunia, Timnas Arab Saudi juga mesti bersolek.
(Timnas Indonesia saat menang 2-0 atas Arab Saudi. (Foto: Aldi Chandra/MPI)
Sebab, Green Falcons -julukan Timnas Arab Saudi- saat ini kesulitan untu sekadar lolos ke Piala Dunia 2026. Bahkan di laga terakhir mereka, skuad asuhan Herve Renard itu kalah dari tim peringkat 124 dunia, Timnas Indonesia, dengan skor 0-2 di matchday keenam Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
“Tujuh negara telah terpilih sebagai tuan rumah Piala Dunia hari ini. Selamat kepada Uruguay, Argentina, Paraguay Maroko, Portugal, Spanyol dan Arab Saudi. Ini adalah hari kalian jadi kalian harus merayakannya,” kata presiden FIFA Gianni Infantino, Okezone mengutip dari laman resmi FIFA, Kamis (12/2/2024).
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
FIFA akan mengumumkan tuan rumah Piala Dunia 2030 dan 2034 dalam Kongres Luar Biasa yang digelar secara virtual hari ini, Rabu (11/12).
Kongres Luar Biasa FIFA untuk mengumumkan tuan rumah Piala Dunia 2030 dan 2034 akan dimulai pukul 21.00 WIB. Keputusan FIFA terkait tuan rumah Piala Dunia 2030 dan 2034 di Kongres Luar Biasa hari ini dianggap hanya formalitas.
Pasalnya pada Oktober 2023, FIFA menyatakan tidak ada tawaran yang bersaing untuk kedua turnamen tersebut. Piala Dunia 2030 hampir pasti digelar di tiga benua dengan Maroko, Spanyol, dan Portugal menjadi tuan rumah utama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Piala Dunia 2030 rencananya juga akan menggelar pertandingan di Argentina, Paraguay, dan Uruguay untuk memperingatkan 100 tahun Piala Dunia FIFA. Alhasil, Piala Dunia 2030 akan digelar di tiga benua.
Sementara untuk Piala Dunia 2034, hingga batas pendaftaran calon tuan rumah, hanya Arab Saudi yang memenuhi berkas. Pada 30 November lalu, atau 13 hari menjelang penetapan resmi oleh FIFA, laporan evaluasi kembali dirilis. Hasilnya, pengajuan Arab mendapat nilai 4,2 dari 5.
Ini merupakan nilai tertinggi yang diberikan FIFA dalam proses bidding tuan rumah Piala Dunia. Hal ini jadi indikasi kuat bahwa Arab Saudi akan jadi tuan rumah Piala Dunia 2034.
Soal waktu pelaksanaan Piala Dunia 2034, belum menjadi pembahasan. Ada potensi berlangsung di November-Desember, seperti Piala Dunia 2022 di Qatar. Namun, dalam sejumlah laporan, disebutkan bahwa pemerintah Arab Saudi tetap ingin Piala Dunia 2034 digelar pada musim panas, yakni Juni-Juli.
Dalam Kongres Luar Biasa FIFA 2024 ini, nantinya 210 pemilik suara akan menentukan pilihan akan menyetujui, menolak, atau abstain. Tuan rumah minimal harus mendapat 106 suara.
tirto.id - Daftar tuan rumah Piala Dunia edisi 2030 dan 2034 sudah diumumkan oleh FIFA dalam kongres yang digelar secara virtual pada Rabu (11/12/2024). Untuk Piala Dunia 2030, terdapat 3 negara utama yang akan berstatus sebagai penyelenggara, yaitu Spanyol, Portugal, dan Maroko, ditambah Argentina, Paraguay, dan Uruguay. Sementara itu, tuan rumah Piala Dunia 2034 adalah tuan rumah tunggal, Arab Saudi.
Keputusan Arab Saudi tuan rumah Piala Dunia 2034 menjadi kejutan tersendiri dari FIFA. Pasalnya, slot penyelenggara Piala Dunia untuk Asia (AFC) terakhir diambil oleh Qatar di Piala Dunia 2022. Kini, berselang 12 tahun, Asia, lebih tepatnya Timur Tengah, kembali berhak menjadi tuan rumah event sepak bola terbesar sejagad.
Ini menandai kali ketiga Piala Dunia digelar di Asia, setelah Jepang-Korea Selatan (2002) dan Qatar (2022). Ini juga sekaligus kali kedua Piala Dunia dimainkan di kawasan Timur Tengah.
Terkait Piala Dunia 2030, jatah tuan rumah diberikan kepada Spanyol (UEFA), Portugal (UEFA), dan Maroko (CAF, Afrika). Berikut tambahan 1 laga pada PD 2030 yang akan digelar masing-masing di Argentina, Paraguay, dan Uruguay (ketiga CONMEBOL), dengan alasan perayaan 100 tahun FIFA World Cup. Ini akan jadi Piala Dunia yang unik karena digelar di 3 konfederasi berbeda.
“Tujuh negara telah memenangkan [kesempatan menjadi tuan rumah] Piala Dunia mereka hari ini [dalam kongres]. Selamat kepada Uruguay, Argentina, Paraguay, Maroko, Portugal, Spanyol, dan Arab Saudi. Ini adalah hari kalian. Jadi Anda harus merayakannya dan kami, kami merayakannya, tentu saja, bersama Anda,” kata Presiden FIFA, Gianni Infantino, dilansir dari laman badan bola dunia tersebut.
Peresmian Arab Saudi sebagai tuan rumah PD 2034, serta 6 negara lain sebagai tuan rumah PD 2030, disaksikan setidaknya oleh sebanyak 211 anggota FIFA yang hadir dalam kongres.
“Dan Anda, 211 Asosiasi Anggota FIFA yang dapat saya lihat di layar raksasa di hadapan saya, Anda menyatukan dunia. Anda benar-benar menyatukan dunia, melalui sepak bola, karena, tentu saja, sepak bola menyatukan dunia," ucap Infantino.
Daftar Tuan Rumah Piala Dunia dari Tahun ke Tahun
Asia 3 kali terpilih sebagai tuan rumah Piala Dunia. Di antaranya, Piala Dunia 2002 di Korea Selatan dan Jepang, Piala Dunia 2022 di Qatar, serta Piala Dunia 2034 di Arab Saudi mendatang. Berikut daftar tuan rumah Piala Dunia dari masa ke masa:
Offenbar hast du diese Funktion zu schnell genutzt. Du wurdest vorübergehend von der Nutzung dieser Funktion blockiert.
Wenn dies deiner Meinung nach nicht gegen unsere Gemeinschaftsstandards verstößt,
Offenbar hast du diese Funktion zu schnell genutzt. Du wurdest vorübergehend von der Nutzung dieser Funktion blockiert.
Wenn dies deiner Meinung nach nicht gegen unsere Gemeinschaftsstandards verstößt,
Alasan Arab Saudi Tuan Rumah Piala Dunia 2034 & Kontroversi
FIFA menjelaskan, penetapan Arab Saudi sebagai tuan rumah Piala Dunia 2034, telah mempertimbangkan siklus rotasi. Dalam kata lain, FIFA memberikan giliran ‘semacam arisan’, supaya tiap-tiap benua mendapatkan jatah untuk menjadi tuan rumah.
Piala Dunia 2026 digelar di Amerika Utara dengan 3 negara sekaligus menjadi tuan rumah yaitu Amerika Serikat (AS), Kanada, dan Meksiko. Dengan demikian, edisi berikutnya pada 2030 dan 2034, digelar di luar benua Amerika Utara.
Selanjutnya, edisi 2030 digelar di 3 benua sekaligus, masing-masing dengan Spanyol dan Portugal (Eropa) serta Maroko (Afrika). Ditambah dengan laga anniversary di Uruguay, Argentina, dan Paraguay (Amerika Selatan). Dengan begitu, Piala Dunia 2034 digelar di luar benua Amerika Utara (jatah 2026), serta di luar Eropa, Afrika, dan Amerika Selatan (jatah 2030).
Dari slot yang diisi di 2026 dan 2030, maka edisi 2034 hanya menyisakan 2 benua yang berhak mendapatkan giliran, yaitu Asia dan Oseania. Arab yang mewakili Asia akhirnya terpilih dengan pertimbangan itu.
“Untuk memberikan keselarasan dan rotasi antara konfederasi terkait siklus penyelenggaraan turnamen,” tulis FIFA dalam rilisnya.
Namun, siklus rotasi pemilihan tuan rumah Piala Dunia oleh FIFA tersebut, diendus mengandung kejanggalan oleh media-media barat. BBC dalam tulisannya yang diperbarui Kamis (12/12) misalnya, menduga ketidakberesan ketika FIFA menunjuk 3 benua sekaligus di Piala Dunia 2030.
“Para kritikus yakin proses ini justru membuka jalan bagi Saudi, dengan menetapkan bahwa Piala Dunia 2030 akan diselenggarakan di 3 benua (Spanyol, Portugal, dan Maroko menjadi tuan rumah bersama, dengan 3 pertandingan pertama di Amerika Selatan). Itu berarti bahwa berdasarkan kebijakan rotasinya, hanya tawaran dari Asia dan Oseania yang dipertimbangkan untuk tahun 2034,” tulis BBC.
Bidding tuan rumah Piala Dunia 2034 sudah dibuka sejak Oktober 2023 lalu. Bersamaan dengan itu, FIFA menunjuk 3 negara Amerika Selatan untuk menjadi pendamping Spanyol, Portugal, dan Maroko, sebagai tuan rumah Piala Dunia 2030.
“Dewan FIFA, yang mewakili seluruh dunia sepak bola, sepakat dengan suara bulat untuk merayakan seratus tahun Piala Dunia FIFA, yang edisi pertamanya dimainkan di Uruguay pada tahun 1930. Oleh karena itu, perayaan akan diadakan di Amerika Selatan dan tiga negara Amerika Selatan - Uruguay, Argentina, dan Paraguay,” kata Infantino, Oktober 2023 lalu dikutip dari laman FIFA.
Arab Saudi kemudian menjadi satu-satunya negara yang melakukan bidding untuk 2034 pada Oktober 2023 lalu hingga tenggat yang telah ditetapkan. Negara minyak tersebut seolah tanpa lawan, lantaran di pihak lain, Australia yang menjadi penantang justru mundur dari proses bidding.
Sementara itu, kontroversi lain tidak saja terkait sistem siklus rotasi. BBC menduga, Infantino memiliki kedekatan dengan Arab Saudi, hingga memuluskan negara itu menjadi tuan rumah Piala Dunia 2034.
“Negara tersebut menjadi tuan rumah Piala Dunia Antarklub FIFA 2023, dan badan pengelola tersebut memiliki kesepakatan sponsor yang menguntungkan dengan perusahaan minyak milik negara Saudi, Aramco,” tulis BBC.
“Ada juga spekulasi luas bahwa Dana Investasi Publik (PIF) Saudi dapat melakukan investasi besar pada raksasa streaming DAZN yang telah setuju untuk menyiarkan edisi perdana proyek kesayangan Infantino - Piala Dunia Antarklub yang diperluas musim panas mendatang,” tambah BBC.
Terlepas dari hal itu, pihak Arab Saudi menyatakan kesiapannya untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2034. Ha itu seperti ditekankan Menteri Olahraga sekaligus Presiden Komite Olimpiade-Paralimpiade Arab Saudi, Pangeran Abdulaziz bin Turki Al-Faisal.
“Kami akan menjadi tuan rumah Piala Dunia versi terbaik dalam sejarah, dan kami akan mewujudkan impian kami untuk menjadi tuan rumah turnamen ini di tanah kami,” tegas Pangeran Abdulaziz dikutip dari Arab News.